random

Informasi Terbaru



 
   





PEDOFILIA DALAM ISLAM!, ALLOH PERBOLEHKAN KAWINI PEREMPUAN BAWAH UMUR (BELUM HAID)
Qur’an, Sura At-Talaaq (65), ayat 4 membicara tengan masa iddah bagi perempuan2 yang dicerai sebelum wanita itu bisa dinikani lagi, sehingga pria yakin bahwa perempuan tersebut tidak mengandung bayi dari suami sebelumnya. Ayat ini membicarakan tiga jenis perempuan: 
i. perempuan yang tidak bisa menstruasi lagi (menopause) karena sudah tua; 
ii. perempuan yang masih kecil, atau anak perempuan kecil yang belum menstruasi; 
iii. perempuan yang hamil, yakni perempuan dewasa yang masih bisa mengalami menstruasi. 

Qur’an, Sura At-Talaaq (65), ayat 4 
Dan (i) perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idah mereka adalah tiga bulan; dan 
(ii) begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. → maksudnya adalah anak perempuan kecil yang belum mentruasi! 
(iii) Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. 




Agar tidak ragu atas keterangan saya, maka silakan periksa sendiri tafsir Q 65:4 dari At-Thabari. 





muslim biasnaya menyanggah bahwa perempuan yang tidak haid yang dimaksud adalah perempuan sakit. itu adalah akal akalan muslim untuk melindungi jejak sang panutan Muhammad saw yang mengawini aisyah yang masih dibawah umur


 
   






 
   



 
   

surat albaqarah ayat 28:

( 28 )   Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?

------------------------------------


 
   


Kritisi:
Ini sepertinya suara alloh yang putus asa:
dia memberi pernyataan sekaligus pertanyaan.
kenapa kamu kafir....padahal gue sudah kasih elo hidup........



kalo emang alloh yang bikin hidup....kenapa gak langsung buat aja mahluknya islam sekaligus.
jadi ini ayat gak perlu keluar.kan orangnya udah otomatis islam
lagian kenapa pula alloh munculnya tahun 700 M....dan di arab pula
coba alloh muncul serentak diseluruh tempat dibumi....
manusia aja bisa bikin televisi / internet,
masa alloh gak bisa bikin cara mengumumkan diri dengan cara yang elegan dan spektakuler
(misalnya pengumuman diseluruh langit dibumi, secara serentak)


ini loh hanya muncul diarab....dan baru tahun 700 M
tapi ini alloh maunya umat seluruh bumi tiba tiba jadi GAK KAFIR.
(alloh ini salah perhitungan, atau memang gak punya kemampuan)

bagaimana orang di china tahu kalo elo tuhan alloh ada...
elo alloh gak bikin pengumuman di china, atau di benua lainnya
malah tiba tiba berfirman dan mempertanyakan, kenapa elo kafir........
(ini alloh kayaknya kurang OK dalam promosi)


alloh ini katanya bisa bikin hidup, tapi megislamkan mahluknya gak bisa .....lelucon gak lucu deh

----------------

pada saatnya nanti akan ada bentuk hidup lainnya, yang selain manusia. yaitu robot
pada saatnya, sang robot akan bisa melakukan semua pekerjaan manusia.
- memasak, mencuci, bermain sex, berperang


dan segala apa yang dilakukan manusia, akan bisa dilakukan robot

sayangnya sang alloh kelupaan mungkin memagari robot dengan firmannya
jadi jika definisi hidup adalah segala sesuatu seperti apa yang dilakukan manusia.
maka robotpun pada saatnya bisa melakukan apa yang dilakukan manusia.
maka alloh harusnya pagari ini dengan firman.
misalnya :  hei robot bertakwalah kepadaku ....


 
   
AL-BAQARAH:26-27
Dalam surah ini layaknya lelucon, alloh tuhan alam semesta berdebat dengan manusia ciptaannya, seperti tidak ada kerjaan lain berdebat, terkait perumpamaan / bahasa. bukankah ini lucu, derajat sang tuhan alam semesta memiliki pola pikir yang rendah.


“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Rabb mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan:”Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?”. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan oleh Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberinya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, [26]. (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi”.[27]
Sebab Turun Ayat
Tatkala Allah Ta’ala memberikan dua permisalan terdahulu, yaitu permisalan api dan air,* orang-orang Munafiq berkata: “Allah adalah Maha Tinggi dan Maha Mulia ketimbang sekedar memberikan permisalan seperti ini!”. Lalu Allah menurunkan ayat ini {“Sesungguhnya Allah tiada merasa malu…” }; sebagai bantahan atas pernyataan mereka tersebut. [Ays]
* Ibnu Jarir menurunkan riwayat ini dan beliau menyetujuinya.

 
   
Apakah tuhan alam semesta tidak bisa lebih cermat dalam berkomunikasi, apalagi merangkumnya dalam sebuah firman (kitab suci). mengapa tuhan alam semesta tidak berbicara terkait hal yang lebih berguna semisal tentang fisika quantum, atau tentang bagaimana mengarungi alam semesta?. ini berbicara tidak lebih dari debat kusir dengan umatnya. layakkah sang tuhan alam semesta berdebat dengan umatnya seperti di surah albaqarah 26? mendebatkan masalah perumpamaan?


Talmud (bahasa Ibrani: תלמוד) adalah catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan dan sejarah. Talmud mempunyai dua komponen: Mishnah, yang merupakan kumpulan Hukum Lisan Yudaisme pertama yang ditulis; dan Gemara, diskusi mengenai Mishnah dan tulisan-tulisan yang terkait dengan Tannaim yang sering membahas topik-topik lain dan secara luas menguraikan Tanakh. Istilah Talmud dan Gemara seringkali digunakan bergantian. Gemara adalah dasar dari semua aturan dari hukum rabinik dan banyak dikutip dalam literatur rabinik yang lain. Keseluruhan Talmud biasanya juga dirujuk sebagai bahasa Ibrani: ש״ס (Shas; baca: Syas), singkatan bahasa Ibrani untuk shishah sedarim, atau "enam tatanan" Mishnah.


   


Ajaran Talmud
 Erubin 2b, “Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka”.
Moed Kattan 17a, “Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana”
Menganiaya seorang Yahudi Sama Dengan Menghujat Tuhan dan Hukumannya ialah Mati
Sanhedrin 58b, “Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh”.

Dibenarkan Menipu Orang yang Bukan-Yahudi
Sanhedrin 57a, “Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya”.

Orang Yahudi Mempunyai Kedudukan Hukum yang Lebih Tinggi
Baba Kamma 37b, “Jika lembu seorang Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi ,jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya”.

Orang Yahudi Boleh Mencuri Barang Milik Bukan-Yahudi
Baba Mezia 24a, “Jika seorang Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada pemiliknya”. (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b),
Sanhedrin 57a, “Tuhan tidak akan mengampuni seorang Yahudi ‘yang mengawinkan anak-perempuannya kepada seorang tua, atau memungut menantu bagi anak-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir)’ …”.

Orang Yahudi Boleh Merampok atau Membunuh Orang Non-Yahudi
Sanhedrin 57a, “Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya”.
Baba Kamma 37b, “Kaum kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada Bani Israel”.

Orang Yahudi Boleh Berdusta kepada Orang Non-Yahudi
Baba Kamma 113a, “Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir”.

Yang Bukan-Yahudi adalah Hewan di bawah Derajat Manusia
Yebamoth 98a, “Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang”.
Abodah Zarah 36b, “Anak-perempuan orang kafir sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak lahir”.
Abodah Zarah 22a – 22b, “Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan lembu”.

Ajaran Gila di dalam Talmud
Gittin 69a, “Untuk menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban, dicampur dengan madu lalu dimakan“.
Shabbath 41a, “Hukum yang mengatur keperluan bagaimana kencing dengan cara yang suci telah ditentukan”.
Yebamoth 63a, ” … Adam telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga”.
Yebamoth 63a, “…menjadi petani adalah pekerjaan yang paling hina “.
Sanhedrin 55b, “Seorang Yahudi boleh mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun satu hari)”.
Sanhedrin 54b, “Seorang Yahudi diperbolehkan bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan saja anak itu berumur di bawah sembilan tahun”.
Kethuboth 11b, “Bilamana seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya”.
Yebamoth 59b, “Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi”.
Abodah Zarah 17a, “Buktikan bilamana ada pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar”.
Hagigah 27a, “Nyatakan, bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan masuk neraka”.
Baba Mezia 59b, “Seorang rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu memenangkan debat tersebut”.
Gittin 70a, “Para rabbi mengajarkan, ‘Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, konon iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu, kalau ia melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit ayan”.
Gittin 69b, “Untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan campur kotoran seekor anjing berbulu putih dan campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu, tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat anggota tubuh menjadi lemas “.
Pesahim 11a, “Sungguh terlarang bagi anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki-laki. Karena musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid atau duduk-duduk di perempatan jalan “.
Menahoth 43b-44a, “Seorang Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, ‘Aku bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau seorang budak belian’ “.
Inilah sebagian kecil dari ayat-ayat hitam Talmud. Setiap hari Sabtu yang dianggap suci (Shabbath), mereka mendaras Talmud sepanjang hari dan mengkaji ayat-ayat di atas. Mereka menganggap Yahudi sebagai ras yang satu-satunya berhak disebut manusia. Sedangkan ras di luar Yahudi mereka anggap sebagai binatang, termasuk orang-orang liberalis yang malah melayani kepentingan kaum Zionis.

Pengakuan Talmud
Abodah Zarah 70a, “Seorang rabbi ditanya, apakah anggur yang dicuri di Pumbeditha boleh diminum, atau anggur itu sudah dianggap najis, karena pencurinya adalah orang-orang kafir (seorang bukan-Yahudi bila menyentuh guci anggur, maka anggur itu dianggap sudah najis). Rabbi itu menjawab, tidak perlu dipedulikan, anggur itu tetap halal (‘kosher’) bagi orang Yahudi, karena mayoritas pencuri yang ada di Pumbeditha, tempat dimana guci-guci anggur itu dicuri, adalah orang-orang Yahudi”. (Kisah ini juga ditemukan di dalam Kitab Gemara, Rosh Hashanah 25b).

Ibadah Orang Farisi
Erubin 21 b, “Rabbi Akida berkata kepadanya, ‘Berikan saya air untuk mencuci tangan saya’. Ia menjawab, ‘Air itu tidak cukup bahkan untuk diminum, apalagi untuk membasuh tanganmu’ keluhnya. ‘Lalu apa yang harus saya perbuat ?’ tanya seseorang lainnya, ‘padahal engkau tahu menentang ucapan seorang rabbi diancam dengan hukuman mati?’ ‘Saya lebih baik mati daripada menentang pendapat kawan-kawan saya’ ” (Ritual cuci tangan ini terekam dikutuk Nabi Isa a.s. dalam Injil Matius 15 : 1- 9).

Genosida Dihalalkan oleh Talmud
Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaidah 10, “Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, ‘Tob shebe goyyim harog’ (“Bahkan orang kafir yang baik sekali pun seluruhnya harus dibunuh”). Orang-orang Israeli setiap tahun mengikuti acara nasional ziarah ke kuburan Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada rabbi yang telah menganjurkan untuk menghabisi orang-orang non-Yahudi [2].
Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, seorang Yahudi Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah bersujud shalat di sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang dianutnya mengatakan orang-orang Arab itu tidak lebih daripada anjing, sesuai ajaran Talmud”.[3]
Ehud Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, “Mereka percaya adalah teiah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap ‘goyyim’, sebuah istilah Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi”. [4]
Rabbi Yizak Ginsburg menyatakan, “Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang ‘goyyim’ tidaklah sama”. [5]
Rabbi Jacov Perrin berkata, “Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang Yahudi”.[6]

Doktrin Talmud : Orang non- Yahudi Bukanlah Manusia
Talmud secara spesifik menetapkan orang non-Yahudi termasuk golongan binatang, bukan-manusia, dan secara khusus menyatakan bahwa mereka bukan dari keturunan Nabi Adam a.s. Ayat-ayat yang berkaitan itu ditemukan bertebaran di dalam Kitab Talmud, antara lain sebagai berikut :

Kerihoth 6b, “Menggunakan minyak untuk mengurapi. Rabbi kita mengajarkan, ‘Barangsiapa menyiramkan minyak pengurapan kepada ternak atau perahu, ia tidak melakukan dosa; bila ia melakukannya kepada ‘goyyim’, atau orang mati, dia tidak melakukan dosa. Hukum yang berhubungan dengan ternak dan perahu adalah benar, karena telah tertulis: terhadap tubuh manusia (Ibrani: Adam) tidak boleh disiramkan (Exodus 30:32); karena ternak dan perahu bukan manusia (Adam)’ “. “Juga dalam hubungan dengan yang meninggal (sepatutnya) ia dikecualikan, karena setelah meninggal ia menjadi bangkai dan bukan manusia lagi (Adam).

Tetapi mengapa terhadap ‘goyyim’ juga dikecualikan, apakah mereka tidak termasuk kategori manusia (Adam) ? Tidak, karena telah tertulis: ‘Wahai domba-domba-Ku, domba-domba di padang gembalaan-Ku adalah manusia (Adam)’ (Ezekiel 34:31): Engkau disebut manusia (Adam), tetapi ‘goyyim’ tidak disebut sebagai manusia (Adam)’ “.
Pada ayat-ayat terdahulu para rabbi membahas hukum Talmud yang melarang memberikan minyak suci bagi manusia. Dalam pembahasan itu para rabbi menjelaskan bukanlah suatu dosa untuk memberikan miyak suci itu kepada ‘goyyim’ (kaum non-Yahudi, seperti Muslim, Kristen, dan sebagainya), karena ‘goyyim’ tidak termasuk golongan manusia (harfiahnya: bukan keturunan Adam).

Yebamoth 61a, “Telah diajarkan: Begitulah Simeon ben Yohai menerangkan (61a) bahwa kuburan orang ‘goyyim’ tidak termasuk tempat yang suci untuk mendapatkan ‘ohel’ (memberikan sikap ruku’ terhadap kuburan), karena telah dikatakan, wahai domba-domba-Ku yang ada di padang gembalaan-Ku, kalian adalah manusia (Adam)’, (Ezekiel 34:31); kalian disebut manusia (Adam); tetapi kaum kafir ltu tldak disebut manusia (Adam)’ “.
Hukum Talmud menerangkan bahwa seorang Yahudi yang menyentuh bangkai manusia atau kuburan (Yahudi) menyebabkan ia ternajisi. Tetapi hukum Talmud mengajarkan, sebaliknya, jika seorang Yahudi menyentuh kuburan orang goyyim, hal itu membuat ia tetap suci, karena orang goyyim tidak termasuk golongan manusia (Adam).
Baba Mezia 114b, “Dia (Rabbah) berkata kepadanya: ‘Apakah engkau bukan pendeta: mengapa engkau berdiri di atas kuburan ? Ia menjawab: ‘Apakah guru belum mempelajari hukum tentang kesucian? Karena telah diajarkan: Simeon ben Yohai berkata:‘Kuburan kaum ‘goyyim’ tidak menajisi. Karena telah tertulis, ‘Wahai gembalaan-Ku gembalaan di padang rumput-Ku adalah manusia (Adam), dan ia berdiri di atas kuburan kaum ‘goyyim’ “.
Mengingat pembuktian berdasarkan nash Taurat (Ezekiel 34:31). disebut sampai berulang-kali pada ketiga ayat-ayat Talmud di atas tadi, padahal dalam kenyataannya Taurat tidak pernah menyebutkan bahwa hanya orang Yahudi saja yang termasuk golongan manusia. Para ‘hachom’ Talmud sangat menekankan kekonyolan ajaran mereka tentang kaum ‘goyyim’. Hal itu merupakan bukti bahwa mereka sebenarnya adalah rasis dan ideolog anti-kaum non-Yahudi, yang dalam kebuntuan nalarnya telah mendistorsikan ayat-ayat Taurat dalam rangka membenarkan kesesatan mereka.

Berakoth 58a, “Shila seorang Yahudi memberikan hukuman cambuk kepada seseorang yang telah bersetubuh dengan seorang perempuan Mesir: Orang yang dicambuk itu pergi mengadukannya kepada pemerintah, dan berkata: ‘Ada seorang Yahudi yang memberikan hukuman cambuk tanpa izin dari pemerintah’. Seorang petugas memerintahkan untuk memanggilnya (Shila). Ketika ia (Shila) tiba, ia ditanya: ‘Mengapa engkau mencambuk orang ini?’ Ia (Shila) menjawab: ‘ Karena ia telah menyetubuhi keledai betina’ “. “Petugas itu berkata kepadanya: ‘Apakah engkau mempunyai saksi-saksi?’ Ia(Shila) menjawab ‘Saya mempunyainya’. Kemudian (nabi) Elijah turun dari langit dalam bentuk manusia dan memberikan bukti. Petugas itu berkata lagi kepadanya: ‘Kalau demikian halnya seharusnya orang itu dihukum mati!’ Ia (Shila) menjawab: ‘Karena kami telah diasingkan dari negeri kami, kami tidak mempunyai wewenang untuk menjatuhkan hukuman mati; lakukanlah terhadapnya sesuai kehendak kalian’ “

“Ketika mereka masih mempertimbangkan perkara itu Shila pun berteriak.• ‘Kepada-Mulah ya Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Kuasa’ (Kisah-kisah 29:11).
‘Apa kehendakmu? tanya petugas itu. Ia (Shila) menjawab.• ‘Apa yang kukatakan ialah: Terpujilah Yang Maha Pengasih yang telah menciptakan segala sesuatunya dari tanah serupa dengan Yang di Sorga, dan telah memberikan kepadamu sekalian tempat tinggal, dan membuat kalian mencintai keadilan’ “,
“Petugas itu berkata kepadanya (Shila).• ‘Apakah engkau sedemikian membantu kepada kehormatan pemerintah?’ Petugas itu memberi Shila sebuah tongkat dan berkata kepadanya: ‘Engkau boleh menjadi hakim. ‘ Tatkala petugas (orang ‘goyyim’) itu telah pergi, orang-orang yang ada disana berkata kepadanya (Shila).• ‘Apakah Yang Maha Pengasih membuat mu’zizat bagi kaum pendusta?’. Ia (Shila) menjawab mereka (‘goyyim’) disebut keledai? Karena telah tertulis: Daging mereka adalah daging keledai’ (Ezekiel 23:30)
Ia (Shila) memperhatikan orang-orang itu akan memberi-tahukan petugas-petugas itu bahwa ia (Shila) telah menyebut mereka sebagai keledai. Maka ia (Shila) berkata.• ‘Orang itu adalah penuntut hukum, dan Taurat telah mengatakan: Jika seseorang datang untuk membunuhmu, bangkitlah segera dan bunuh dia lebih dahulu.
Begitulah tongkat yang diberikan kepadanya itu dipukulkannya kepada terdakwa dan membunuhnya.’ Kemudian ia berkata: ‘Karena sebuah mu’zizat telah terjadi melalui ayat ini, maka aku melaksanakannya’ “.
Bagian ini terpaksa diutarakan agak panjang, tetapi agaknya terpaksa dikutip seluruhnya untuk memperlihatkan bagaimana kedzaliman kaum Yahudi. Sebagai tambahan bahwa nabi Elijah sampai perlu turun dari sorga ke bumi untuk menipu mahkamah kaum goyyim, disini Talmud mengajarkan, bahwa kaum ‘goyyim’ pada dasamya adalah binatang, sehingga karena itu Rabbi Shila (dan nabi Elijah) sama sekali tidaklah dapat disebut telah berdusta atau telah membuat dosa.

Ceritera itu menjelaskan bahwa sekiranya seseorang (termasuk orang Yahudi) mengungkapkan ajaran Talmud pandangan tentang kaum ‘goyyim’ sama dengan keledai, maka ia akan menerima hukuman mati. Karena mengungkapkan hal itu akan membuat kaum ‘goyyim’ murka dan akan menindas agama Yahudi.
Kutipan Talmud dari kitab Ezekiel ini merupakan “nash bukti” sangat penting, karena ayat itu menyatakan bahwa kaum ‘goyyim’ itu termasuk golongan binatang (keledai). Ayat dari kitab Ezekiel pada Kitab Perjanjian lama telah diubah dengan hanya mengatakan bahwa “orang Mesir memiliki kemaluan yang besar” (sindiran – sama dengan keledai). Hal ini tidak membuktikan atau menegaskan secara eksplisit bahwa orang Mesir yang dirujuk oleh Taurat sarna dengan binatang. Dalam hal ini Talmud memalsukan Taurat dengan cara mendistorsikan tafsir. Beberapa ayat Talmud yang lain yang mengkaitkannya dengan kitab Ezekiel 23:30 yang memperlihatkan watak rasis orang Yahudi ditemukan dalam Arakin 19b, Berakoth 25b, Niddah 45a, Shabbath 150a, dan Yebamoth 98a. Lagipula nash aseli Sanhedrin 37a hanya mengkaitkannya dengan persetujuan Tuhan untuk penyelamatan kaum Yahudi saja. [7]

Moses Maimonides Membenarkan Pembantaian
Begawan yang sangat dihormati, Moses Maimonides, mengajarkan tanpa tedeng aling-aling, bahwa kaum Kristen wajib dihabisi. Tokoh yang memberikan fatwa seperti itu memiliki kedudukan tertinggi dalam hirarki agama Yahudi.
Moses Maimonides dipandang sebagai penyusun hukum dan filosuf terbesar sepanjang sejarah Yahudi. Ia acapkali dengan penuh rasa hormat disebut dengan nama Rambam, dan disapa dengan panggilan Rabenu Moshe ben Maimon, yang artinya ‘Rabbi Kami Musa anak Maimun”.[8]

Inilah yang diajarkan oleh Maimonides tentang boleh tidaknya menyelamatkan nyawa kaum ‘goyyim’, atau bahkan’ orang Yahudi sekali pun yang berani menolak “inspirasi ilahiyah di dalam Talmud’.
“Sesungguhnya bila kita melihat seorang kafir (‘goyyim’) sedang terhanyut dan tenggelam di sungai, kita tidak boleh menolongnya. Kalau kita melihat nyawanya sedang terancam, kita tidak boleh menyelamatkannya.” [9]. Naskah dalam bahasa Ibrani edisi Feldheim 1981 tentang Mishnah Torah menyebutkan hal yang sarna seperti itu.
Dengan peringatan dari Maimonides itu, telah diwajibkan bagi kaum Yahudi untuk tidak boleh menyelamatkan nyawa atau memberikan pertolongan kepada seorang ‘goyyim’, ia sebenarnya menyatakan sikap kaum Yahudi yang sebenarnya yang dibebankan oleh Talmud terhadap kaum non-Yahudi.[10]
“Hal itu telah merupakan ‘mitvah’ (kewajiban agama) untuk , menghabisi para pengkhianat kaum Yahudi, para ‘minnim’, dan “apikorsim” dan membuat mereka jatuh ke dalam lobang kehancuran, karena mereka telah menyebabkan penderitaan kepada kaum Yahudi, dan menipu manusia untuk menjauh dari Tuhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Isa dari Nazareth dan para muridnya, dan Tzadok, Baithos dan murid-muridnya. Semoga terla’natlah mereka”.


   

Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang ada di sekitar kalian itu, dan hendaklah mereka merasakan kekerasan dari kalian. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS at-Taubah [9]: 123).


   

Alloh swt disebutkan sebagai tuhan alam semesta yang adalah tuhan bagi semua mahluk. yang ada di alam semesta dalam salah satu suratnya telah memerintahkan untuk memerangi kafir (yaitu orang orang yang diluar agama islam), alloh swt sekan lupa bahwa segala mahluk hidup adalah ciptaannya. termasuk hewan, tumbuhan, manusia kafir dan segala hal lainnya di alam semesta.
Alloh mungkin lupa jika manusia kafir (yang tidak beragama islam) adalah mahluk ciptaannya juga. jika alloh menciptakan manusia kafir untuk dipeangi oleh manusia muslim. maka alloh tak ubahnya mahluk biadab yang ingin mengadu domba mahluk hidup.
berfirman memerintahkan muslim untuk memerangi kafir (seakan kafir bukan mahluk ciptaannya) menandakan alloh adalah mahluk yang senang melihat sebuah peperangan. kecuali kafir adalah memang bukan ciptaan alloh, dan alloh dengki atas mahluk yang bukan ciptaannya.
Alloh swt adalah pencipta alam semesta ada triliunan galaksi dialam semesta untuk di manage. tetapi alloh terlanjur sibuk mengurusi planet bumi yang demikian kecil (bak debu yang tak terlihat dibanding alam semesta). alloh swt terlampau meribetkan diri dalam mengurusi perlilaku kehidupan dibumi, disisi lain tak satupun memerintahkan manusia untuk berkenalan dengan luasnya alam semesta, sepertinya alloh kehabisan informasi terkait alam semesta (terkait planet planet ciptaannya yang lain) sehingga alloh cukup sibuk dan senang untuk memerintahkan manusia satu dan manusia lainnya untuk saling berperang dan membinasakan

Apapun dalihnya sebagai tuhan alam semesta memerintahkan manusia satu untuk memerangi manusia lainnya, sungguh tak lebih dari kurang kerjaan yang menandakan sebuah kesenangan sang tuhan untuk melihat peperangan satu maluk hidup dengan maluk hidup lainnya, dimana disisi lain tuhan alam semesta ini adalah maha penyayang

subhannallah
   


Jadi nih muslim ceritanya, setelah dibumi bershalat 5 hari sekali (dengan nungging menuju arah mekah) sehari 5 kali, dan berpuasa dan melakukan kewajiban islam lainnya, termasuk menegakan syariat islam yang lain, seperti memerangi kafir (orang diluar islam).
akhirnya setelah mati setelah tingkah laku yang demikian itu selama dibumi, mereka yang muslim dan beriman dengan tingkah demikian itu akhirnya akan mendapatkan pahala surga, dimana surga adalah sebuah kenikmatan.
yang berisi pesta sex dan berisi pesta mirah (khamar / arak)

   



17. [1]Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa[2] berada dalam surga[3] dan kenikmatan[4],

18. mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan Tuhan kepada mereka[5]; dan Tuhan memelihara mereka dari azab neraka[6].

19. (Dikatakan kepada mereka), "Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.”

20. Mereka bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun[7] dan Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah[8].

21. Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga)[9], dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. [10]Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya[11].

22. Dan Kami berikan kepada mereka tambahan berupa buah-buahan[12] dan daging dari segala jenis yang mereka ingini[13].

23. (Di dalam surga itu) mereka saling

mengulurkan gelas (khamr) yang isinya tidak (menimbulkan) ucapan yang tidak berfaedah atau pun perbuatan dosa[14].

24. Dan di sekitar mereka ada anak-anak muda yang berkeliling untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan[15].

====================
52:17
Sahih International
Indeed, the righteous will be in gardens and pleasure,


52:18
Sahih International
Enjoying what their Lord has given them, and their Lord protected them from the punishment of Hellfire.

52:19
Sahih International
[They will be told], "Eat and drink in satisfaction for what you used to do."

52:20
Sahih International
They will be reclining on thrones lined up, and We will marry them to fair women with large, [beautiful] eyes.

52:21
Sahih International
And those who believed and whose descendants followed them in faith - We will join with them their descendants, and We will not deprive them of anything of their deeds. Every person, for what he earned, is retained.

52:22
Sahih International
And We will provide them with fruit and meat from whatever they desire.

52:23
Sahih International
They will exchange with one another a cup [of wine] wherein [results] no ill speech or commission of sin.

52:24
Sahih International
There will circulate among them [servant] boys [especially] for them, as if they were pearls well-protected.




Jadi alloh swt sang tuhan alam semesta tidak memberikan hadiah apapun bagi mereka manusia yang bersumbangsih terhadap kemajuan peradaban, misalnya bisa menciptakan kendaraan, menciptakan beragam makanan enak dibumi, menciptakan, segala peralatan canggih dibumi.
alloh tidak memberikan penghargaan bagi para ilmuwan nasa, atau bagi mark zukenberg (yang telah menciptakan facebook) sehingga manusia diseluruh dunia bisa bersosialisasi.
alloh tidak memberikan hadiah apapun, bagi orang orang yang selama hidupnya mendedikasikan diri pada kemajuan peradaban, jika hari ini anda memakai handphone canggih, maka alloh tak memberikan penghagaan apapun pada pencipta handphone......
jika hari ini anda sembuh karena penyakit dan diobati dengan misalnya obat antibiotik, alloh tidak akan memberikan hadiah apapun bagi penemu antibiotik itu...........





alloh hanya akan memberikan hadiah bagi mereka yang sujud 5 hari sekali ke arah mekah, menjalankan puasa dan segala jenis kepatuhan sesuai instruksi alquran dan bagi mereka yang tegak dijalan alloh termasuk memerangi kafir.
untuk mereka inilah alloh akan menghadiahkan surga dan kenikmatan berupa pesta sex dan pesta miras arak (khammar) , sesuai yang disebutkan dalam
Surat Aţ-Ţūr 17-24
subhanallah nikmatnya jadi muslim

   


Islam dinyatakan sebagai agama dari tuhan, atau agama langit atau agama yang dilahirkan langsung dari tuhan, yang mana adalah tuhan yang dinyatakan sebagai tuhannya alam semesta. Islam adalah ajaran agama yang diajarkan dan dituntun melalui kitab sucinya yaitu alquran, jadi islam lahir berdasar tuntunan dari alquran yang dinyatakan sebagai alih ucap sang tuhan alam semesta.
Dan mari kita cermati apa isi ucapan sang Tuhan alam semesta,

bagaimana sudut pandang Tuhan alam semesta terkait berperang.
Jadi menurut alloh swt sang tuhan Alam semesta, tidak hanya berperang yang boleh dilakukan dalam menegakan keteguhan. melainkan boleh menjarah (mengambil harta korban perang) jadi Alloh sang tuhan alam semesta cukup repot mengurusi managemen umat manusia dibumi
dengan menciptakan berbagai ayat.
mungkin alloh swt lupa bahwa universe (alam semesta) adalah sesuatu yang sangat luas dan sangat besar. alloh tidak memerintahkan untuk menjelajah planet lain dan menjarah dari planet planet lain.
melainkan alloh hanya perintahkan untuk menjarah rejeki atau harta manusia lainnya (terutama bila mereka korban perang)



69. Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu peroleh itu, sebagai makanan yang halal lagi baik[19], dan bertakwalah kepada Allah[20]. Sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[21].


   



Alloh sang Tuhan alam semesta cukup concern dan cermat sehingga secara detil  menginstruksikan umatnya (yang muslim) untuk bolehkan jarah dan ambil hartanya para korban perang itu. alloh sibuk menginstruksikan bagaimana berebut harta yang ada dibumi. mungkin alloh lupa bahwa bumi adalah hanyab titik tak terlihat dibanding alam semesta
Alloh juga secara nyata mengklasifikasikan orang sebagai muslim dan kafir, dimana kafir sebagai kalah perang hartanya boleh diambil. jadi seakan kafir bukan ciptaan alloh. mungkin alloh lupa kalo kafir juga ciptaan alloh
sehingga alloh lebih sayang muslim, dan perintahkan muslim boleh jarah harta para kafir yang kalah perang.
dan bukannya mempersatukan kafir dan muslim untuk mengekplorasi alam semesta. dimana ada banyak harta yang jumlahnya tak terhingga di alam semesta untuk dieksplorasi
. mungkin alloh lupa.
sehingga boleh bagi kalian untuk merampas dan menjarah harta rampasan



Surat Al-Fatĥ 20

Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka Dia segerakan (harta rampasan) ini untukmu , dan  Dia menahan tangan manusia[36] dari (membinasakan)mu  (agar kamu mensyukuri-Nya), dan agar menjadi bukti bagi orang-orang mukmin, dan agar Dia menunjukkan kamu  ke jalan yang lurus, -







Jadi nih ceritanya Tuhan alam semesta melegatimasi atau melegalkan atau mengahalalkan sebuah peperangan antara manusia (kubu muslim) terhadap manusia lainnya. lalu kemudian alloh ini bahkan pro berat sebelah, dimana dia menjanjikan harta rampasan atau rampokan dari korban perang.
Alam semesta yang begitu luas, bahkan bumi tak terlihat di antaranya, ternyata itu tak membuat concern dan fokus alloh swt. dia lebih fokus bahwa manusia layak berperang satu sama lainnya. dan yang Pro kepada dirinya akan dihadiahkan secuil harta dibumi (hasil jarangan perang).
jadi Tuhan alam semesta ini selain memperbolehkan perang, juga sepertinya bukan tuhan bagi semua umat dan bukan tuhan bagi semua mahluk. karena mahluk lainnya harus diperangi dan dijarah hartanya oleh mahluk yang Pro kepada sang tuhan
Subhannalah ....



   

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE